Cari Blog Ini

Sabtu, 21 Mei 2011

fisiologi gerak higroskopis

A.     GERAK HIGROSKOPIS
B.   Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1.      Membuktikan bahwa tumbuhan dapat melakukan gerak membuka – menggulung daun karena pengaruh air
2.      Tekanan turgor sel dapat mengakibatkan  daun membuka.
C.       Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah :
Tabel 1.  Waktu yang diperlukan untuk membuka daun alang-alang dan lamtoro karena   gerak higroskopis
No
Ulangan
Waktu yang diperlukan untuk membuka
Daun Alang-Alang
Daun Lamtoro
1
I
17 menit
-
2
II
27 menit
-
3
III
13 menit
-
Jumlah
-
57 menit
-
Rata-rata
-
         19 menit
-
D.      Pembahasan
Praktikum kli ini mempelajari dan mengethui tentang gerk hidroskopos, hihroskopis yaitu gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubhan kadar air misalnya:
-          Gerak membukanya kotak spora
-          Pecahnya buah tanman polong
Gerak higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh perubahan kadar air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak merata. Gerak higroskopis ini merupakan gerak bagian-bagain tanaman yang tidak hidup lagi. Contoh gerak higroskopis antara lain merekahnya kulit buah-buahan yang sudah kering pada tumbuhan polong-polongan, membukanya dinding sporangium (kotak spora) paku-pakuan, serta membentang dan menggulungnya gigi-gigi pristoma pada sporangium lumut. Pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtoro, kembang merak, kacang buncis, kacang kedelai). Hal ini disebabkan berkurangnya air pada kulit buah. Kulit buah menjadi kering, retak dan akhirnya pecah sehingga bijinya terpental ke luar. Pecahnya kulit buah dan terpentalnya biji sebenarnya merupakan cara tumbuhan tersebut memencarkan alat perkembangbiakannya. Gerak higroskopis juga terjadi pada membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan paku (Pteridophyta) dan lumut (Bryophyta).
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada dinding sel.
Higroskopis adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya baik melalui absorbsi atau adsorpsi. Suatu zat disebut higroskopis jika zat itu mempunyai kemampuan menyerap molekul air yang baik. Contoh zat-zat higroskopis adalah madu, gliserin, etanol, metanol, asam sulfat pekat, dan natrium hidrokida (soda kaustik) pekat. Kalsium klorida merupakan zat yang sangat higroskopis, sehingga kalsium klorida akan larut dalam molekul-molekul air yang diserapnya. Fenomena tersebut disebut juga deliquescence (Bahasa Inggris). Karena bahan-bahan higroskopis memiliki afinitas yang kuat terhadap kelembapan udara, biasanya mereka disimpan di wadah tertutup. Beberapa zat higroskopis juga ditambahkan pada makanan atau bahan-bahan tertentu untuk menjaga kelembapannya.
Praktikum ini juga membuktikan bahwah tumbuhan dapat melakukan gerak membuka dan menggulung karena pengaruh air sebelum kita ingin mengetahui kita buktikan dulu dengan percobaan praktikum ini pertama kita isi glass beaker dangan air secukupnya lalu kita masukkan bagian pangkal daun alang-alang dan lamtoro hingga terndam 62 cm kemudian hitung ulang waktu yang diperlukan ubtuk masing-masing daun membuka kembali dan seterusnya berulang kali sebanyak tiga kali sampai kita mendapat hasil yang kita inginkan.
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak namun gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas.  Ujung Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu.
Mekanisme membuka dan menutupnya stomata akibat tekanan turgor tekanan turgor adalah tekanan dinding sel oleh isi sel, banyak sedikitnya isi sel berhubungan dengan besar kecilnya tekanan pada dinding sel, semakin banyak isi sel, semakin besar tekanan dinding sel, tekanan turgor terbesar terjadi pada pukul 04.00-08.00. Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga tersebut, pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah, tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute) didalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi osmotic sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan menurun, untuk memacu agar air masuk ke sel penjaga.
Stomata pada tumbuhan berbeda karena perbedaan keadaan letak sel penutup, penyebarannya, bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta arah membukanya sel penutup, jumlah dan letak sel tetangga pada tumbuhan dikotil dan monokotil, letak sel-sel penutup terhadap permukaan epidermis, dan antogene/asal-usulnya. Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute) didalam cairan tersebut.
Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan menggembung dimana sel penjaga yang menggembung akan mendorong dinding bagian dalam stomata hingga merapat. Stomata bekerja dengan caranya sendiri karena sifat khusus yang terletak pada anatomi submikroskopik dinding selnya. Sel penjaga dapat bertambah panjang, terutama dinding luarnya, hingga mengembang ke arah luar. Kemudian, dinding sebelah dalam akan tertarik oleh mikrofibril tersebut yang mengakibatkan stomatanya membuka.
E.   Kesimpulan
1.     Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu
2.    Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut
3.    Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat.
F.    Daftar pustaka
Loveless, A.R. 1991. Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Nurdina, SP. MP. 2009. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan IAIN Mataram, Mataram.

Seputro, Dwi, Prof, Dr. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar