Cari Blog Ini

Sabtu, 21 Mei 2011

Tekanan Akar dan Daya Hisap Daun

A.     Tekanan Akar dan Daya Hisap Daun
B.        Tujuan
1.      Membuktikan terjadinya tekanan akar dan hisap daun pada tumbuhan
2.      Mengetahui besarnya kenaikan larutan akibat tekanan akar dan daya hisap daun.
C.       Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1.  Kenaikan larutan akibat tekanan akar dan daya hisap daun
Menit ke
Perlakuan A
Perlakuan B
Perlakuan C
Tanaman Utuh
Tanaman Bagian Atas
Tanaman Bagian Bawah
5
-
-
6
10
2,5
-
1,5
15
1
-
1
20
0,5
-
0,5
Jumlah
4
-
9
Rata-rata
1
-
2,25

D.      Pembahasan
 Praktikum kali ini kita membahas Tanaman  pacar  air  (Impatiens  balsamina)  merupakan  tanaman  yang dijadikan sebagai tanaman sampel dengan tinggi antara 15 cm-25 cm sebanyak 3 batang, lalu kita siapkan 6 buah botol dengan eosin masing-masing sebanyak 100 m, tanaman sampel dipotong menjadi dua bagian yaitu bagian bawah tanaman (akar) kita buang dan bagian atas tanaman (berupa daun) kita sisakan dan kita amati selama dua hari.  Pemotongan tanaman sampel ini bertujuan untuk membuktikan terjadinya tekananakar dan daya hisap daun serta besarnya kenaikan larutan (larutan eosin) akibat dari tekanan akar dan daya hisap daun.  Daya hisap daun adalah timbulnya tarikan terhadap air yang ada pada sel – sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan molekul demi molekul, menuju kebawah sampai ke seluruh kolom air pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar menuju ke daun.
Faktor yang mempengaruhi daya hisap daunadalah terjadinya transpirasi air akan mengalir masuk dari korteks akar, menghasilkan suatu tekananpositif yang memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem ke arah atas inidisebut tekanan akar. Faktor yang mempengaruhi tekanan akar adalah perbedaanpotensial air dalam tumbuhan dan air yaitu potensial air yang tinggi di dalamtanah.Tumbuhan menyerap air dan mineral yang terdapat di dalam tanah melaluiakar, untuk menaikkan air dari permukaan tanah diperlukan suatu tekanan padaakar. Tekanan pada akar terjadi jika transpirasi rendah, artinya kelembaban padatanah cukup tinggi. Pada saat kelembapan tanah kurang maka laju transpirasi akanmeningkat, tekanan akar tidak terjadi maka air yang ada akan naik karena adanyadaya isap daun. Untuk mengetahui adanya tekanan pada akar dan daya hisap padadaun maka dapat dilakukan suatu pengamatan dengan menggunakan tanamanyang mempunyai batang transparan sehingga besarnya pergerakan air tanamandan kenaikkan larutan dapat terlihat jelas.
Pengamatan dilakukan setiap  24 jam, tetapi dari  hasil pengamatan didapatkan  hasil bahwa  larutan  naik  ke seluruh bagian tanaman.  Besarnya pada masing-masing batang baik bagian atas maupunbagian bawah yang artinya tanaman pacar air dapat menghisap larutan hinggamencapai seluruh bagian tanaman baik melalui tekanan akar maupun daya hisapdaun. Hal ini menunjukkan bahwa pada tanaman pacar air tekanan akar dan dayahisap daun memiliki pengaruh yang sama besar dalam penyerapan air.
Kenaikan air dari tanah juga dipengaruhi oleh transpirasi karena transpirasisebagian besar terjadi di daun melalui stomata,  transpirasi bermanfaat bagi tumbuhan karena dapat menyebabkan terbentuknya daya isap daun, mempercepatpengangkutan unsur hara melalui xilem dan membantu penyerapan air dan unsur hara oleh akar. Tekanan akar tidak dapat diamati jika kondisi lingkungannyakekurangan air atau pada saat transpirasi rendah. Pada saat ini yang berperanadalah daya isap daun, jadi air bergerak karena terjadinya transpirasi. Akar merupakan komponen pokok dari tanaman, baik dalam hal fungsi maupun dalamjumlah besarnya. Biasanya dapat mencapai kira-kira 1/3 berat kering seluruhtubuh tanaman. Kecepatan ekstraksi air dari suatu tanah merupakan fungsi darikonsentrasi akar, karena berkurangnya menurut kedalaman daerah akar. Air sangat penting bagi tumbuhan sehingga gerakan air melalui tanah yang disebu tperkolasi, tumbuhan karena dapat menyebabkan terbentuknya daya isap daun, mempercepatpengangkutan unsur hara melalui xilem dan membantu penyerapan air dan unsur hara oleh akar.
Tekanan akar tidak dapat diamati jika kondisi lingkungannyakekurangan air atau pada saat transpirasi rendah. Pada saat ini yang berperanadalah daya isap daun, jadi air bergerak karena terjadinya transpirasi. Akar merupakan komponen pokok dari tanaman, baik dalam hal fungsi maupun dalamjumlah besarnya. Biasanya dapat mencapai kira-kira 1/3 berat kering seluruhtubuh tanaman. Kecepatan ekstraksi air dari suatu tanah merupakan fungsi darikonsentrasi akar, karena berkurangnya menurut kedalaman daerah akar. Air sangat penting bagi tumbuhan sehingga gerakan air melalui tanah yang disebutperkolasi.Hubungan antara tekanan akar dan daya hisap daun adalah sangat eratkarena faktor-faktor itu tidak dapat berdiri sendiri dalam memindahkan zat haraatau  air tanah menuju ke daun untuk difotosintesis.  Akar berperan dalammemperluas  bidang  penyerapan  tumbuhan  terhadap  air  dan  zat  hara.  Jikatumbuhan tidak mempunyai akar maka tumbuhan itu hanya dapat menyerap zat-zat yang diperlukannya dari sekitarnya saja. Sebaliknya jika tumbuhan tidak mempunyai daun, maka penyerapan dan pengantaran zat hara dari tanah menujuke daun tidak optimal (tidak cepat) karena daya tekan akar saja tidak cukup untuk melawan besarnya gradien gravitasi bumi.
E.   Kesimpulan
1.       Tekanan akar dandaya isap daun mengakibatkan naiknya air ke dalam batang
2.      Hubungan antaratekanan akar dan daya hisap daun adalah sangat erat karena faktor-faktor tersebuttidak dapat berdiri sendiri dalam memindahkan zat hara atau air dari dalam tanahmenuju ke daun untuk proses fotosintesis
3.      Faktor ketelitian dan pengamatan setiap saat juga sangat beperan dalam mendapat hasil yang kita inginkan.
F.      Daftar pustaka
Lakitan, B. 2004.Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta.
Loveless, A.R.  1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik I  .PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gardner, F.P., R. E. Pearce., & R. I. Mitchell. 1991.Fisiologi Tanaman Budidaya  .UI press, Jakarta

fisiologi gerak higroskopis

A.     GERAK HIGROSKOPIS
B.   Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1.      Membuktikan bahwa tumbuhan dapat melakukan gerak membuka – menggulung daun karena pengaruh air
2.      Tekanan turgor sel dapat mengakibatkan  daun membuka.
C.       Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah :
Tabel 1.  Waktu yang diperlukan untuk membuka daun alang-alang dan lamtoro karena   gerak higroskopis
No
Ulangan
Waktu yang diperlukan untuk membuka
Daun Alang-Alang
Daun Lamtoro
1
I
17 menit
-
2
II
27 menit
-
3
III
13 menit
-
Jumlah
-
57 menit
-
Rata-rata
-
         19 menit
-
D.      Pembahasan
Praktikum kli ini mempelajari dan mengethui tentang gerk hidroskopos, hihroskopis yaitu gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubhan kadar air misalnya:
-          Gerak membukanya kotak spora
-          Pecahnya buah tanman polong
Gerak higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh perubahan kadar air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak merata. Gerak higroskopis ini merupakan gerak bagian-bagain tanaman yang tidak hidup lagi. Contoh gerak higroskopis antara lain merekahnya kulit buah-buahan yang sudah kering pada tumbuhan polong-polongan, membukanya dinding sporangium (kotak spora) paku-pakuan, serta membentang dan menggulungnya gigi-gigi pristoma pada sporangium lumut. Pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtoro, kembang merak, kacang buncis, kacang kedelai). Hal ini disebabkan berkurangnya air pada kulit buah. Kulit buah menjadi kering, retak dan akhirnya pecah sehingga bijinya terpental ke luar. Pecahnya kulit buah dan terpentalnya biji sebenarnya merupakan cara tumbuhan tersebut memencarkan alat perkembangbiakannya. Gerak higroskopis juga terjadi pada membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan paku (Pteridophyta) dan lumut (Bryophyta).
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada dinding sel.
Higroskopis adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya baik melalui absorbsi atau adsorpsi. Suatu zat disebut higroskopis jika zat itu mempunyai kemampuan menyerap molekul air yang baik. Contoh zat-zat higroskopis adalah madu, gliserin, etanol, metanol, asam sulfat pekat, dan natrium hidrokida (soda kaustik) pekat. Kalsium klorida merupakan zat yang sangat higroskopis, sehingga kalsium klorida akan larut dalam molekul-molekul air yang diserapnya. Fenomena tersebut disebut juga deliquescence (Bahasa Inggris). Karena bahan-bahan higroskopis memiliki afinitas yang kuat terhadap kelembapan udara, biasanya mereka disimpan di wadah tertutup. Beberapa zat higroskopis juga ditambahkan pada makanan atau bahan-bahan tertentu untuk menjaga kelembapannya.
Praktikum ini juga membuktikan bahwah tumbuhan dapat melakukan gerak membuka dan menggulung karena pengaruh air sebelum kita ingin mengetahui kita buktikan dulu dengan percobaan praktikum ini pertama kita isi glass beaker dangan air secukupnya lalu kita masukkan bagian pangkal daun alang-alang dan lamtoro hingga terndam 62 cm kemudian hitung ulang waktu yang diperlukan ubtuk masing-masing daun membuka kembali dan seterusnya berulang kali sebanyak tiga kali sampai kita mendapat hasil yang kita inginkan.
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak namun gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas.  Ujung Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu.
Mekanisme membuka dan menutupnya stomata akibat tekanan turgor tekanan turgor adalah tekanan dinding sel oleh isi sel, banyak sedikitnya isi sel berhubungan dengan besar kecilnya tekanan pada dinding sel, semakin banyak isi sel, semakin besar tekanan dinding sel, tekanan turgor terbesar terjadi pada pukul 04.00-08.00. Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga tersebut, pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah, tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute) didalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi osmotic sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan menurun, untuk memacu agar air masuk ke sel penjaga.
Stomata pada tumbuhan berbeda karena perbedaan keadaan letak sel penutup, penyebarannya, bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta arah membukanya sel penutup, jumlah dan letak sel tetangga pada tumbuhan dikotil dan monokotil, letak sel-sel penutup terhadap permukaan epidermis, dan antogene/asal-usulnya. Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute) didalam cairan tersebut.
Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan menggembung dimana sel penjaga yang menggembung akan mendorong dinding bagian dalam stomata hingga merapat. Stomata bekerja dengan caranya sendiri karena sifat khusus yang terletak pada anatomi submikroskopik dinding selnya. Sel penjaga dapat bertambah panjang, terutama dinding luarnya, hingga mengembang ke arah luar. Kemudian, dinding sebelah dalam akan tertarik oleh mikrofibril tersebut yang mengakibatkan stomatanya membuka.
E.   Kesimpulan
1.     Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu
2.    Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut
3.    Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat.
F.    Daftar pustaka
Loveless, A.R. 1991. Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Nurdina, SP. MP. 2009. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan IAIN Mataram, Mataram.

Seputro, Dwi, Prof, Dr. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta