Cari Blog Ini

Jumat, 10 Mei 2013

ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN WILAYAH



ILMU UKUR TANAH  DAN PEMETAAN WILAYAH

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu ukur tanah disebut juga plan surveying yaitu ilmu yang mempelajari cara menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur manuia (mencakup seni dan teknologi) diatas permukaan yang dianggap datar.Bentuk bumi merupakan pusat perhatian dan kajian dari bidang ilmu ukur tanah.Bumi pada dasarnya berbentuk sangat tidak beraturan terbukti dengan adanya pegunungan dan jurang-jurang. Ilmu ukur tanah atau plan surveying dibatasi pada cakupan wilayah yang relatif sempit yaitu sekitar antara 0.5 derajat x 5.5 derajat atau 55 km x 55 km. Ilmu ukur tanah dibagi dua pengukuran.
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.









BAB II

ALAT UKUR TANAH SEDERHANA
A.    Pengertian
Ukur tanah atau dikenal pula dengan sebutan ukur wilayah (Surveying) termasuk di dalamnya pengukuran lahan pertanian adalah bidang ilmu praktis dari ilmu geodesi.Definisi sederhana dari ukur tanah adalah menentukan posisi atau letak titik di atas atau pada perkukaan bumi.  Definisi yang lebih berkembang adalah pekerjaan untuk menggambarkan keadaan fisik  sebagian permukaan bumi menyerupai keadaan sebenarnya dilapangan.  Produk yang sesuaidengandefinisi terakhir adalah peta topografi, sedangkan jenis-jenis pekerjaan yang sederhana antara lain mengukur jarak antara dua titik, mengukur panjang dan lebar atau sisi-sisi sebidang lahan, mengukur lereng dan penggambaran bentuk sebidang lahan.
  Alat-alat yang digunakan ada yang tergolong sederhana dan ada yang  tergolong modern. Sederhana atau modernnya alat ini dapat dilihat dari  sederhana cara menggunakannya dan sederhana komponen alatnya.  Alat-alat ini ada yang tergolong alat-alat pekerjaan kantor dan alat pekerjaan  lapangan. Alat kantor umumya berkaitan dengan alat tulis, gambar dan hitung, sementara alat lapangan berkaitan dengan alat-alat ukur. Alat lapangan yang dapat digolongkan sederhana antara lain meteran, kompas, teropong pendatar tangan, odometer, dan alat jangka
 Jalan jembatan dan lain-lain disurvey untuk daerah bogor
Dalam fisika dan teknik, pengukuran adalah aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut.Seluruh alat pengukur terkena error peralatan yang bervariasi.Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.
Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka.Ini dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan pemercepat partikel.Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur modern.


B.     Alat-alat yang digunakan
A. Meteran
Meteran, sering disebut pita ukur atau tape karena umumnya tersaji dalam bentuk pita dengan panjang tertentu. Sering juga disebut rol meter karena umumnya pita ukur ini pada keadaan tidak dipakai atau disimpan dalam bentuk gulungan atau rol, seperti terlihat pada Gambar dibawah

Kegunaan
Kegunaan utama atau yang umum dari meteran ini adalah untuk mengukur
jarak atau panjang. Kegunaan lain yang juga pada dasarnya adalah melakukan pengukuran jarak, antara lain
(1) mengukur sudut baik suduthorizontal maupun sudut vertikal atau lereng,
(2) membuat sudut siku-siku dan
(3) membuat lingkaran.
Spesifikasi Alat
Meteran mempunyai spesifikasi antara lain :
(1) Satuan ukuran yang digunakan
Ada 2 satuan ukuran yang biasa digunakan, yaitu satuan Inggris ( inch, feet, yard) dan satuan metrik ( mm, cm, m)
(2) Satuan terkecil yang digunakan mm atau cm , inch atau feet
(3) Daya muai, yaitu tingkat pemuaian akibat perubahan suhu udara
(4) Daya regang, yaitu perubahan panjang akibat tegangan atau tarikan
(5) Penyajian angka nol. Angka atau bacaan nol pada meteran ada yang
dinyatakan tepat di ujung awal meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak tertentu dari ujung awal meteran.Daya muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh jenis meteran, yang dibedakan berdasar-kan bahan yang digunakan dalam pembuatannya.

B.  KOMPAS
Kompas adalah alat penunjuk arah, dan karena sifat magnetnya, jarumnya akan selalu menunjuk arah utara-selatan (meskipun utara yang dimaksud disini bukan utara yang sebenarnya, tapi utara magnetis).Secara fisik, kompas terdiri dari :
1.    Badan, tempat komponen lainnya berada
2.    Jarum, selalu menunjuk arah utara selatan, dengan catatan tidak dekat dengan megnet lain/tidak dipengaruhi medan magnet, dan pergerakan jarum tidak terganggu/peta dalam posisi horizontal
3.    Skala penunjuk, merupakan pembagian derajat sistem mata angin.
Jenis kompas yang biasa digunakan dalam navigasi darat ada dua macam yakni kompas bidik (misal kompas prisma) dan kompas orienteering (misal kompas silva, suunto dll).Untuk membidik suatu titik, kompas bidik jika digunakan secara benar lebih akurat dari kompas silva.Namun untuk pergerakan dan kemudahan ploting peta, kompas orienteering lebih handal dan efesian.dalam memilih kompasharus berdasarkan penggunaannya, namun secara umum, kompas yang baik adalah kompas yang jarumnya dapat menunjukkan arah utara secara konsisten dan tidak bergoyang-goyang dalam waktu lama. Bahan dari badan kompas pun perlu diperhatikan harus dari bahan yang kuat/tahan banting mengingat kompas merupakan salah satu unsur vital dalam navigasi darat.Kompas merupakan alat pedoman untuk menunjukan arah. Kompas mempunyai pembagian  ata angin sebanyak 32 buah dengan garis pembagian 0° sampai 359°. Pada prinsipnya, kompas bekerja berdasarkan medan magnet. Maka kompas dapat menunjukkan kedudukan dari kutub-kutub magnet bumi.
Fungsi utama kompas
fungsi sudah kita ketahui cara kerja kompas berdasarkan medan magnet, adapun fungsi utama dari kompas diantaranya :
1.       Untuk mengukur arah mata angin
2.       Untuk mengukur besarnya sudut kompas
3.       Untuk mengukur besarnya sudut peta

Macam-Macam kompas
Jenis kompas begitu banyak jenis namun, jenis kompas umum digunakan untuk kegiatan alam bebas atau bernavigasi darat diantaranya :
1.       Komopas bidik
2.      Kompas bidik lensa kaca
3.      Kompas bidik prisma



Bagian-Bagian kompas
pada dasarnya harus kita pahami, hal ini dapat menunjang Penggunaan kompas untuk navigasi. Selain bagian-bagian kompas yang harus dipahami, kita juga harus mengetahui perawatan maupun penyimpanan kompas yang baik, karena penyimpanan kompas yang kurang baik dapat mempengaruhi akurasi kompas.
Hal-hal yang mempengaruhi kerja kompas sudah kita ketahui prinsip cara kerja kompas adalah berdasarkan medan magnet. Maka kompas sangat rentan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan Magnetis. Oleh karena itu, dalam penggunaan kompas kita harus menjauhkan dari benda-benda yang mengandung logam seperti, jam tangan, karabiner, rangka tenda, golok dll.
Kompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi.Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas digunakan untuk menentukan utara sejati.
Berikut ini adalah arah mata angin yang dapat ditentukan kompas.

·   Utara (disingkat U atau N)

·    Barat (disingkat B atau W)

·    Timur (disingkat T atau E)

·    Selatan (disingkat S)

·    Barat laut (antara barat dan utara, disingkat NW)

·    Timur laut (antara timur dan utara, disingkat NE)

·    Barat daya (antara barat dan selatan, disingkat SW)

·    Tenggara (antara timur dan selatan, disingkat SE).

E.  JANGKA
Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran. Biasanya jangka ditempatkan dalam suatu kotak. Satu kotak jangka yang sederhana paling sedikit harus berisi: sebuah jangka besar, sebuah alat penyambung untuk membuat lingkaran besar, sebuah jangka orleon (jangka pegas) dan sebuah pena penggaris (trek pen).
Untuk keperluan meninta bentuk lingkaran biasanya jangka dilengkapi dengan ring (cincin) yang berfungsi untuk menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido. Di samping kotak jangka yang sederhana ada kotak jangka yang sedang dan kotak jangka yang lengkap.











F.  Teropong PendatarTangan (Hand levels)
Bagian utama dari alat ini adalah teropong sebagai alat pembidik dan nivo sebagai alat yang menunjukkan kondisi mendatar dan pada pengoperasiannya cukup dipegang dengan tangan
Kegunaan
Alat ini dapat digunakan untuk :
(1) memperoleh pandangan mendatar atau titik-titik yang sama tingginga dengan ketinggian teropong.
(2) menentukan beda tinggi antara dua titik/tempat
(3) menentukan kemiringan atau lereng antara dua titik/tempat
Spesifikasi Alat
Alat ini selain dibedakan dari kelengkapan alatnya juga dibedakan dari ketelitian bacaan sudur miringnya.
Jenis Alat
Ada beberapa jenis yang tergolong kedalam alat pendatar tangan ini, antara
lain :
(1) Teropong pendatar tangan biasa
Alat ini hanya terdiri dari teropong yang didalamnya terdapat benang silang dan nivo sebagai penunjuk keadaan mendata
(2) Abney Level
Alat ini berupa teropong yang dilengkapi dengan busur setengan lingkaran,
(3) Sunto levels
Alat ini seperti abney level, tetapi lingkaran skalanya ada di dalam alat, sehingga alat ini tidak terlihat bentuk teropongnya tetapi menyerupai kotak pipih seperti korek api
Abney level dan Sunto level umumnya dikenal sebagai alat untuk mengukur lereng atau kemiringan lahan
Cara Menggunakan
Cara menggunakan antara teropong pendatar tangan biasa dengan abeny level dan sunto level agak berbeda.
a. Cara menggunakan teropong pendatar tangan biasa
- Teropong dipengang, lubang pembidiknya diletakan di depan mata, berdiri di titik awal
- Ukur tinggi mata kita, sebagai tinggi alat
- Bidikan ke sasaran, atur agar gelembung nivo tepat di benang silang mendatar, seperti terlihat pada Gambar 1.3. (Bila dimaksudkan untum menentukan beda tinggi, maka di titik yang dibidik atau titik sasaran dipasang rambu ukur, sehingga ketinggian garis bidik di titik tersebut diketahui)
b. Cara menggunakan abney atau sunto level
- Alat dipengang, lubang pembidiknya diletakan di depan mata, berdiri di titik awal
- Ukur tinggi mata kita, sebagai tinggi alat
- Bidikan ke rambu ukur yang dipasang di titik berikutnya/titik yang akan dibidik, atur bacaan bidikan sama tingginga dengan ketinggian alat
- Baca skala kemiringannya.
G. Odometer
Odometer merupakan alat sederhana berupa roda yang dapat digelindingkan pada tongkat pengangannya, seperti pada Gambar  Yang paling sederhana pada rodanya dipasang per yang pada setiap putaran akan menyentuh pengangan alat dan mengeluarkan bunyi. Pada alat yang lebih maju pada pengangannya dipasang alat hitung putaran (Counter) atau bahkan alat yang langsung menyatakan jarak yang ditempuhnya, seperti halnya speedometer pada motor.

Kegunaan
Kegunaan alat ini adalah untuk mengukur jarak
Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat ini dibedakan dari ukuran panjang jari-jari lingkarannya
Jenis Alat
Seperti telah dikemukaan di atas jenis alat ini hanya dibedakan dari kelengkapan alatnya, ada yang hanya sekedar bunyi pada setiap puaran dan bunyi itu dihitung secara manual, ada yang hitungannya dicacat pada alat hitung jumlah putarannya dan ada yang langsung menunjukkan jarak yang ditempuhnya.
Cara Menggunakan
Cara menggunakan alat ini reatif mudah, yaitu :
(1) Letakan alat di ujung satu dari objek yang akan diukur
(2) Gelindingkan rodanya menuju ujung lain dari objek yang akan diukur (Bila jarak lurus yang diinginkan, maka arahnya harus lurus, tepi bila harus belok-belok mengukuti bentuk objek yang diukur seperti jalan atau saluran, maka jalurnya harus mengikuti objek yang diukur tadi)
(3) Menghitung putaran roda
(4) Menghitung jarak, yaitu sama dengan jumlah putaran kali lingkaran roda.


C.    Beberapa kerusakan yang sering terjadi pada alat-alat ukur tanah
Merawat dan memeriksa alat merupakan dua kegiatan yang tidak kalahpentingnya dari membuat, memperbaiki dan menggunakannya.
Merawat alat dimaksudkan sebagai memelihara alat dengan tujuan :
a. agar alat dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama
b. agar alat dapat digunakan dengan lancar tidak terjadi hambatan, seperti
macet atau bagian tertentu lepas
c. menghindari terjadinya kerusakan, sehingga alat tidak dapat digunakan.
Dalam melakukan perawatan alat alangkah baik bila sekaligus dilakukan pemeriksaan terhadap alat tersebut apakah masih layak atau tidak untukdigunakan.Dari hasil pemeriksaan akan diketahui selain laik atau tidaknyauntuk digunakan atau dioperasikan juga diketahui perlunya melakukanperbaikan, agar kerusakan yang terjadi tidak lebih parah.
Beberapa kerusakan yang mengakibatkan tidak atau kurang lakinya dari
beberapa alat, antara lain :
·                     Meteran
-  Seluruh atau sebagian skala angkanya sudah tidak terlihat jelas atau terhapus
-  Ujung awal meteran sudah terputus, sehingga awal meteran tidal angka nol lagi
·                     Kompas 
-  Jarum magnit sudak tidak dapat bergerak secara bebas lagi di Porosnya. Hal ini dapat terjadi karena porosnya rusak atau cairan yang tadinya ada di dalam kompas sebagian atau seluruhnya sudah habis keluar.
-  Skala angkanya sebagian atau seluruhnya sudah tidak terlihat jelas.
·                     Jangka
o  Membersihkan dengan kain atau kapas sesudah memakainya
o  Menyimpan ditempat yg tertutup dan pada tempatnya.
·                     Teropong pendatar tangan biasa
- Nivonya rusak, atau sebagian airnya keluar, sehingga bentuk gelembung nivonya tidak  keluar atau tidak ada
- Kaca yang ada benang silang untuk melakukan pembidikan rusak atau goresan benang silangnya sudah tidak ada.
  • Abney level
-  Nivonya rusak, atau sebagian airnya keluar, sehingga bentuk gelembung nivonya tidak keluar atau tidak ada
-  Kaca yang ada benang silang untuk melakukan pembidikan rusak atau goresan benang silangnya sudah tidak ada/tidak jelas
-  Setengah lingkaran berskala/klinometernya rusak
  • Sunto level
-  Nivonya rusak
-  Lingkaran berskalanya tidak bergerak bebas.
·         Odometer  
-  Rodanya sudah tidak bulat lagi
-  Rodanya sering macet tidak berputar
-  Bunyi atau alat penghitungnya sudah rusak









PENUTUP
D.     Kesimpulan
1.      Definisi sederhana dari ukur tanah adalah menentukan posisi atau letak titik di atas atau pada perkukaan bumi
2.      Meteran, sering disebut pita ukur atau tape karena umumnya tersaji dalam bentuk pita dengan panjang tertentu,  Kegunaan utama atau yang umum dari meteran ini adalah untuk mengukur jarak atau panjang
3.      Kompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat.
4.      Untuk membidik suatu titik, kompas bidik jika digunakan secara benar lebih akurat dari kompas silva, namun untuk pergerakan dan kemudahan ploting peta, kompas orienteering lebih handal dan efesian
5.      Memilih kompas harus berdasarkan penggunaannya, namun secara umum, kompas yang baik adalah kompas yang jarumnya dapat menunjukkan arah utara secara konsisten dan tidak bergoyang-goyang dalam waktu lama
6.      Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran, Untuk keperluan meninta bentuk lingkaran biasanya jangka dilengkapi dengan ring (cincin) yang berfungsi untuk menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido
7.      Bagian utama dari alat ini adalah teropong sebagai alat pembidik dan nivo sebagai alat yang menunjukkan kondisi mendatar dan pada pengoperasiannya cukup dipegang dengan tangan
8.      Odometer merupakan alat sederhana berupa roda yang dapat digelindingkan pada tongkat pengangannya, Yang paling sederhana pada rodanya dipasang per yang pada setiap putaran akan menyentuh pengangan alat dan mengeluarkan bunyi
9.      Dalam melakukan perawatan alat alangkah baik bila sekaligus dilakukan pemeriksaan terhadap alat tersebut apakah masih layak atau tidak untukdigunakan.





DAFTAR PUSTAKA

Ali Hanafiah, Kemas.2005.Dasar-dasar Ilmu Tanah
Russell C. Brinker,1984
Jakob Rais,dalam Sukirno, 1999
Materi Ilmu Ukur Wilayah
www.petalahan.go.id